NEWS  

Di Balik Prestasi Putra Maros Fathan Chaidir di Prancis, Bahu Cedera Serius, Dokter Tak Izinkan Lanjut

MATAMAROS.COM — A Muhammad Fathan, putra Chaidir Syam, Bupati Maros baru saja mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional di cabang berkuda memanah.

Kompetisi seperti apa yang dijuarai Fathan? Dia meraih peringat pertama kategori Raid 233 kelas senior bintang dua di Gauchoux Open International Competition, 21-24 Agustus lalu di Prancis.

Fathan dan enam orang lainnya bersama tim ofisial mewakili Indonesia di bawah naungan Indonesia Equestrian Archery (IEA) dan Wening Academy. Mereka bertanding dengan lebih dari 100 orang kompetitor dari berbagai negara, seperti Amerika, Prancis, Turki, Polandia, hingga Afrika Selatan.

Meski sempat meraih peringkat pertama di satu kategori, Fathan mengaku belum puas karena gagal menjadi juara umum di kelas yang ia ikuti. Saat masuk di kategori kedua, yakni Tower 90, bahu kirinya mengalami cedera serius.

“Harusnya ada tiga kategori saya ikuti, Raid 233, Tower 90, dan Hunt Track. Pas di tower 90, bahu saya yang memang dulu pernah bergeser, itu tiba-tiba kambuh cederanya dan dokter tidak merekomendasikan untuk melanjutkan pertandingan karena harus istirahat kurang lebih tiga pekan,” kata Fathan, Selasa, 3 September 2024.

Alumni Sekolah Penerbangan Ganesa Flight Academy Jakarta itu berpeluang juara umum. Pasalnya, poin yang ia peroleh di kategori pertama sebelum cedera, sudah sangat jauh meninggalkan pesaingnya.

Meski tak mampu melanjutkan pertandingan, Fathan masih mampu meraih posisi keempat secara umum di kelas senior bintang dua dari belasan peserta yang ikut.

“Poin saya itu sudah sampai 70 dan yang lain masih 50. Berpeluang bisa juara umum. Tapi bagaimana lagi. Jelasnya saya sudah berusaha dengan latihan keras dan mampu di peringkat 4 umum. Ada rasa kecewa juga sih tapi yah kita terima hasil akhirnya dengan baik,” sebutnya.

Dalam ajang itu, tim Indonesia keluar sebagai juara umum kedua kelas bintang 2.

Selain dirinya yang mendapat peringkat, ada tiga peserta dari Indonesia yang juga berhasil meraih juara; Arum Nazlus Shobah, Zalma Salsabila Nayla, dan Danish Abdillah.

“Tim Indonesia itu ikut di semua kelas, mulai dari Kids, Junior hingga Senior bintang 4. Kami secara tim keluar sebagai juara umum kedua bintang 2,” paparnya.

Pemuda Kelahiran Maros, 28 Juni 2001 itu mengaku tertarik dan menggeluti olahraga berkuda memanah sejak dua tahun lalu. Ia tertantang dengan cabang olahraga baru itu selain juga sebagai olahraga sunnah nabi.

“Baru dua tahun saya geluti dan lumayan sudah bisa beberapa kali juara dan kali ini di level internasional. Memang saya suka olahraga apa lagi cabor ini masih terbilang baru dan baru akan ada ekesebisi di PON Aceh nanti,” terangnya.

Dalam bidang olahraga, Fathan memang telah banyak menorah prestasi. Sejak SMP ia sudah menjadi atlet silat nasional dan pernah tiga kali juara di ajang internasional dan beberapa kali juara pertama di level nasional.

Selain itu, ia juga pernah mengikuti lomba Dragon Boot level internasional di Losari Makassar dan mendapat juara keempat.

Selain bidang olahraga, alumni Bosowa School Makassar itu juga aktif dalam berbagai kegiatan positif seperti Pramuka dan telah ikut jambore ASEAN di Malaysia.

Ia juga pernah beberapa kali mengikuti kegiatan International Youth Summit di Turki dan Korea Selatan.

Meski sudah menyandang segudang prestasi, Fathan mengaku belum punya niat mengikuti jejak ayahnya untuk terjun ke dunia politik. Ia mengaku masih fokus untuk mengembangkan dirinya di profesi pilot dan juga atlet.

“Sampai sekarang belum berpikir ke sana (politik). Masih fokus dulu ke kerjaan sekarang (pilot). Tapi saya sangat bangga dengan ayah yang kembali maju di Pilkada Maros,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Maros, Chaidir Syam mengaku sangat bangga dengan prestasi anaknya itu. Selama ini, kata dia, Fathan adalah sosok anak yang mandiri dan punya keinginan kuat untuk terus maju di bidang yang ia geluti.

“Saya juga sangat percaya, Fathan akan terus berjuang keras mengejar cita-citanya,” tutur Chaidir. (ast)