NEWS  

Solar “Menghilang”, Nelayan di Maros Menganggur

Kapal-kapal nelayan di Bontoa, Maros, ditambatkan di dermaga. (FOTO: ASTY UTAMI/MM)

MAROS, MM – Hamka awalnya masih bisa melaut meski solar sudah langka di stasiun pengisian. Namun, nelayan tersebut kini tak bisa berbuat apa-apa. Sebab penjual solar eceran pun sudah tidak memiliki stok.

Hamka dan rekan-rekannya pun menyandarkan kapal di dermaga. Sudah dua pekan kapal para nelayan di kampung pesisir Kecamatan Bontoa, tidak melaut. Jaring digantung.

Hamka membeberkan, sejak solar bersubsidi langka, ia terbiasa membeli solar secara eceran. Harga Rp7 ribu per liter. Saat ini sudah sulit. Stok tidak ada. Atau kadang ada namun tak mencukupi. Setiap nelayan membutuhkan hingga 50 liter solar sekali beroperasi.

Mereka pun tidak punya penghasilan selama berhari-hari. Kegiatan yang dilakukan paling banter memperbaiki kapal.

“Biasanya mencari ikan sampai ke perairan Parepare, bahkan sampai perbatasan Kalimatan 70 mil keluar daratan, mencari ikan terbang,” aku Hamka. (ast)