NEWS  

Dinkes Ingatkan Masyarakat, Kasus DBD Meningkat

Nyamuk aedes aegypti penyebab DBD. (FOTO: ILS)

MAROS, MM – Dinas Kesehatan Kabupaten Maros meminta warga mewaspadai Demam Berdarah Dengue (DBD). Tren kasusnya meningkat di awal 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, Muhammad Yunus menjelaskan, tercatat 23 warga Maros yang terserang DBD hingga Senin, 7 Februari 2022.

“Peningkatan dari Desember ke Januari cukup tinggi, dari 13 kasus menjadi 22. Kemudian di awal Februari ada penambahan 1 kasus lagi, jadi ada 23 orang yang terkena DBD hingga saat ini dan satu orang dirawat di rumah sakit,” jelasnya, Senin, 7 Februari 2022.

Pihaknya akan melakukan penyelidikan epidemiologi. “Fogging itu langkah terakhir. Tim Puskemas akan melakukan penyelidikan epidemiologi terlebih dahulu di sekitar 100 rumah dari kasus yang terkena DBD, untuk melakukan pemeriksaan jentik. Jika ditemukan jentik baru akan dilakukan fogging,” jelas mantan Kepala Puskesmas Bantimurung itu.

Pria yang bergelar dokter itu mengatakan, perubahan cuaca memang bisa membawa penyakit jika masyarakat tidak siaga.

“DBD merupakan penyakit musiman. Setiap musim hujan, nyamuk jentik tersebut berada di air yang tergenang, air yang tidak menyentuh tanah dan lantai,” ujarnya. Dia mengingatkan masyarakat lebih menjaga kebersihan lingkungannya.

Kasus DBD hampir merata di seluruh kecamatan. Namun kasus yang terbanyak ada di wilayah padat penduduk seperti Mandai, Turikale, dan Marusu. Penderita DBD berada di rentang usia anak-anak hingga dewasa.

Bupati Maros, Chaidir Syam, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan rumah. Dia mengisyaratkan bakal segera lakukan fogging massal. (ast)