NEWS  

Petambak di Maros Beralih Jadi Petani Garam, Giliran Panen Harga Anjlok

Petani garam di Dusun Sabanga, Desa Bonto Bahari, Kecamatan Bontoa, Maros, beraktivitas, Senin, 4 September 2023. (FOTO: ASTY UTAMI/MATAMAROS)

MATAMAROS.COM — Sejumlah petambak di Dusun Sabanga, Desa Bonto Bahari Kecamatan Bontoa, Maros, mengalihfungsikan lahan tambaknya untuk produksi garam. Musim kemarau yang dipicu el nino penyebabnya.

Salah seorang petambak, Musdalifah mengatakan, langkah ini baru dilakukannya tahun ini. Sebab kemaraunya cukup lama.

“Daripada tambak kami kering tidak bisa juga diisi. Makanya sejak bulan enam (Juni) lalu kami sudah mulai memproduksi garam. Bulan ini sudah siap dipanen,” katanya, Senin, 4 September 2023.

Untuk airnya, kata Musdalifa, petani mengambil air dari laut yang kemudian disalurkan ke tambak.

Sayangnya, saat mereka ingin panen, harga garam di pasaran malah mengalami penurunan.

“Satu karung dengan berat 50 kilogram itu hanya dihargai Rp100 ribu. Padahal sebelumnya, satu karung garam itu harganya bisa mencapai Rp150 ribu,” ujarnya.

Permasalahan yang dihadapi Musdalifa bukan hanya harga yang anjlok. Mereka juga susah menjual hasil produksi garamnya.

“Tidak ada pengepul sehingga kami hanya menjual garam ini kepada warga yang datang membeli,” keluhnya.

Musdalifah berharap pemerintah memberikan bantuan kepada warga yang sedang beralih profesi menjadi petani garam. Agar hasil panen mereka bisa maksimal dan mendapat pasar. (ast)