NEWS  

Polisi Mengantarkan Kasih dan Gizi

Kapolres Luwu Timur, AKBP Silvester MM Simamora (tengah) bersama Ketua Bhayangkari Gretty Silvester menjenguk seorang anak penderita stunting.

KABAR mengenai Maisarah, bayi berusia 10 bulan yang tak bisa tumbuh sebagaimana mestinya sampai juga di telinga AKBP Silvester MM Simamora. Itu juga yang membuat badannya terasa ringan untuk pergi menengok Maisarah, Rabu, 15 Maret 2023.

Didampingi Wakapolres Kompol Syamsul P, Kabag Ops AKP Moh Jamal Ansar, dan anggota lainnya, Silvester menggeber sepeda motor trail menuju Dusun Rende-rende, Desa Parumpanai, Kecamatan Wasuponda. Melewati medan cukup sulit, jalan yang sebagian rusak, dan beberapa jembatan kayu.

Mereka pun tiba di sebuah panggung yang lantai dan dindingnya sudah banyak lapuk. Silvester duduk bersila, 1 atau 1,5 meter dari Kasminah yang sedang menggendong bayinya.

“Maisarah lahir prematur 8 bulan melalui operasi caesar di rumah sakit I Lagaligo. Beratnya saat itu hanya 1,4 kilogram dan menurut dokter terjadi masalah pada paru-paru dan lambungnya,” ucap Kasminah.

Sejak saat itu, buah hatinya itu mudah sakit-sakitan. Kadang kejang, demam tinggi, hingga kulitnya kehitam-hitaman. Maisarah pun mengalami stunting atau gagal tumbuh.

Silvester terenyuh. Dia terus menatap Maisarah yang tertidur pulas dalam dekapan ibunya.

Dengan suara pelan, dia memberi semangat kepada Kasminah agar terus mengupayakan kesembuhan Maisarah. Termasuk memberi asupan gizi yang memadai.

Mewakili Polres Luwu Timur, Silvester memberikan bantuan berupa makanan tambahan bayi serta santunan uang tunai.

Pada lain waktu, Silvester bersama Ketua Bhayangkari Polres Luwu Timur, Gretty Silvester menjenguk seorang anak penderita stunting di Kecamatan Wotu. Mereka datang dengan vitamin, susu, dan makanan tambahan lain.

Silvester berujar, polisi yang tugas utamanya memastikan keamanan dan ketertiban, juga harus terlibat aktif mendukung upaya pemerintah menurunkan angka stunting. Termasuk dengan ikut menyalurkan makanan bergizi untuk membantu tumbung kembang anak, sampai berangsur-angsur normal seperti anak seumurannya.

Gretty Silvester menambahkan, Bhayangkari semakin rutin melakukan aksi untuk membantu menurunkan angka stunting. Seluruh kecamatan di Luwu Timur tak luput dari perhatian.

Polres Luwu Timur pun mendukung penuh ikhtiar Pemkab Luwu Timur yang menargetkan penurunan prevalensi stunting hingga 14,6 persen pada tahun 2023.

Ketua Tim Penggerak PKK Luwu Timur, Sufriaty Budiman, menuturkan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting Luwu Timur naik pada 2022. Meningkat 2,7 persen dari angka 19,9 persen pada tahun 2021.

Makanya, dia bahagia jika stakeholder, termasuk Polres Luwu Timur dan Bhayangkari terus gencar melakukan sosialisasi stunting. Termasuk melakukan pendampingan kepada masyarakat.

Persentase stunting tertinggi di Kecamatan Wasuponda yakni 20,52 persen. Disusul Malili 16,16 persen, Towuti 15,88 persen, Burau 9,84 persen, Wotu 3,54 persen, Tomoni Timur 2,85 persen.

Selanjutnya, kecamatan Tomoni 2,16 persen, Kalaena 2,05 persen, Mangkutana 1,95 pereen, Angkona 1,6 persen, dan Nuha 1,13 persen.

Silvester menegaskan, Polres Luwu Timur akan terus bergerak ke pelosok desa. Bukan hanya membantuk menurunkan angka stunting, namun juga berupaya mencegah penderita stunting baru dengan memperkuat sosialisasi.

“Polri bertekad untuk turut meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Makanya kami libatkan bhabinkamtibmas hingga ke pelosok desa,” ucapnya di sela rangkaian kunjungan ke kediaman empat warga penderita stunting pada tiga kecamatan berbeda.

Silvester mengungkapkan program Polri Peduli Stunting merupakan instruksi langsung Kapolri kepada jajarannya. Semua diminta membantu program pemerintah dalam menurunkan angka gagal tumbuh di Indonesia.

Alumni magister Universitas Gadjah Mada itu berharap bisa terus bergandengan tangan dengan pemerintah daerah. Turun bersama-sama ke lapangan melihat langsung kondisi warga. Membantu sekuat tenaga.

Kisah Sukses Vaksinasi

Kerja sama Polres Luwu Timur dan Pemkab Luwu Timur serta TNI sudah terbukti pada “perang” melawan Covid-19, beberapa waktu yang lalu. Terutama dalam meyakinkan masyarakat untuk mau vaksin.

Kapolres Luwu Timur, AKBP Silvester MM Simamora bahkan menyebut pertarungan melawan covid adalah pertarungan terberat selama berkarier di korps baju cokelat. Sebab, lawannya tidak di depan mata. Tidak bisa dilihat sama sekali.

Ditambah dengan maraknya hoaks mengenai virus tersebut, makin beratlah kerja pemerintah, termasuk kepolisian, meyakinkan masyarakat. Insiden perebutan paksa jenazah covid yang sempat ramai di Luwu Timur adalah salah satu imbas misinformasi maupun disinformasi soal pandemi.

Makanya tidak mudah juga bagi Silvester untuk ikut meyakinkan masyarakat mau bersama-sama melalui fase selanjutnya; vaksinasi.

Silvester merasa ini harus dilakukan oleh teamwork, dikerjakan secara tim. Dia kumpulkan seluruh kapolsek. Dia berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan ketersediaan dosis dan tenaga kesehatan. Dia selalu terhubung dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk kevalidan data. Dengan swasta, Silvester rutin menjalin komunikasi dengan tim kesehatan PT Vale Indonesia Tbk yang juga aktif dalam aksi vaksinasi.

Saat progres vaksinasi tampak lambat, Silvester melakukan intervensi langsung kepada para kepala desa. Dia mengingatkan kades untuk serius mengajak warga masing-masing. Vaksin bukan soal angka-angka capaian semata, namun juga untuk melindungi masyarakat dari jerat virus.

Luwu Timur yang tim akselerasi vaksinasinya dipimpin langsung Kapolres kemudian diganjar penghargaan khusus oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hanya delapan kabupaten di Indonesia yang menerima piagam apresiasi itu. Musuh tak terlihat akhirnya bisa dilumpuhkan. (imam dzulkifli)