NEWS  

Buah Kelengkeng Antar Jasa Marga Raih Manisnya Penghargaan CSR Lingkungan

Dua trofi untuk diraih PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) pada Indonesia Green Awards (IGA) 2023.

MATAMAROS.COM – Dua trofi bergengsi diraih PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dalam satu malam, Rabu, 22 Februari 2023. Masing-masing Indonesia Green Awards (IGA) 2023 dan Jakarta Best Social Responsibility Awards (JBSRA) 2023. Keduanya berkat sesuatu yang tumbuh di alam. Satunya kelengkeng, satunya rumput.

IGA 2023 didapatkan Jasa Marga untuk kategori Pengembangan Wisata Konservasi Alam dalam Program bersama Petani Kelengkeng Membangun Desa Wisata Wijimulyo. Sedangkan JBSRA 2023 kategori Mengurangi Polusi Udara dalam Program Sosialisasi Edukasi Mencegah Kebakaran Rumput di Sekitar Jalan Tol.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana mengungkapkan kebahagiaannya. Penghargaan ini, kata dia, selaras dengan upaya yang kontinu dari Jasa Marga dalam program pemberdayaan masyarakat di sekitar jalan tol.

“Jalan-jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga dengan prinsip berkelanjutan,” tutur Lisye.

Program pembinaan petani kelengkeng di Desa Wijimulyo Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, contohnya. Jasa Marga sejak 2017 mendampingi warga desa yang umumnya petani, untuk menghasilkan sebuah komoditas unggulan, di antara deru kendaraan yang melaju di jalan tol yang melintasi desa mereka.

Desa Wijimulyo adalah salah satu desa terdampak pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo. Makanya desa ini dibina dan diarahkan menjadi desa wisata agrotech.

Puluhan petani di Dukuh, salah satu dusun di desa tersebut dibuatkan kelompok. Mereka mengelola kebun seluas 2 hektare. Jasa Marga awalnya datang dengan bantuan ribuan batang bibit dan kini hasilnya mulai dinikmati.

Rata-rata produksi kelengkeng di desa itu mencapai 2 ton. Pemasarannya masih di wilayah Kulon Progo namun sudah dilirik juga supermarket karena dinilai memiliki kualitas grade A.

Bukan hanya membina petani untuk menghasilkan kelengkeng, Jasa Marga juga membantu menjadikan desa itu menjadi destinasi wisata yang diminati. Daya tariknya ya kelengkeng itu. Turis bisa menikmati alam dan sungai Desa Wijimulyo sambil memetik buah kelengkeng dan menikmatinya selagi segar-segarnya.

Kebun kelengkeng di Dusun Dukuh, Desa Wijimulyo.

Akhir tahun 2021 lalu, saat pandemi Covid-19 belum usai, Jasa Marga meresmikan Taman Tresno Jasa Marga yang dibangun warga di Dusun Dukuh. BUMN jalan tol itu memberikan bantuan sebesar Rp387 juta plus pinjaman Usaha Mikro Kecil (UMK) senilai Rp165 juta.

Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengakui Jasa Marga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerahnya. Dengan segala bantuan dan program desa binaan hingga Wijimulyo menjadi sentra kelengkeng dan kemudian menjadi destinasi wisata baru di Kulon Progo.

“Dusun Dukuh sejak dibina Jasa Marga telah menjadi salah satu pemasok buah kelengkeng di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan peresmian Taman Tresno Jasa Marga ini, saya mewakili seluruh warga Kulon Progo mengucapkan terima kasih dan semoga ke depannya kerja sama antara Jasa Marga dengan Desa Binaan Dusun Dukuh ini bisa meluas di wilayah Kulon Progo yang lain,” ujar Sutedjo saat peresmian.

Taman Tresno Jasa Marga merupakan tempat wisata baru yang mengusung konsep taman wisata warna-warni. Menyuguhkan pemandangan Sungai Progo dengan spot-spot berfoto. Plus, tentu saja, kebun kelengkeng yang memanjakan mata dan lidah di Dusun Dukuh,

Total bantuan dan pembinaan yang diberikan oleh Jasa Marga ke Dusun Dukuh hingga tahun 2021 saja sudah mencapai Rp 1,158 miliar, yang terdiri atas bantuan bibit kelengkeng dan peralatan pertanian, pembangunan Taman Tresno Jasa Marga, penyaluran modal kerja untuk UMK, dan bantuan alat pelindung diri (APD) pada saat Dusun Dukuh menjadi zona merah Covid-19.

Apresiasi Menteri

Malam penganugerahan IGA 2023 dan JBSRA 2023 dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno.

Sandiaga mengapresiasi seluruh pemenang, termasuk Jasa Marga, yang dinilainua telah mendedikasikan waktu dan tenaganya sebagai pelopor pergerakan kepedulian lingkungan dan pelestarian alam, serta turut memajukan dunia pariwisata Indonesia.

Para stakeholder yang tak hanya memikirkan bagaimana bisnisnya berjalan, namun bagaimana lingkungan bisa terjaga, masyarakat tersejahterakan, dan destinasi pariwisata bisa tercipta dan layak dikunjungi.

“Di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saya selalu menekankan prinsip ‘3 si’ untuk menjawab semua tantangan di tahun 2023 ini terutama masalah lingkungan dan pariwisata di Indonesia. Prinsip tersebut yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” ucap Sandiaga.

Dengan berbagai macam inovasi, tambahnya, kita bisa melestarikan lingkungan dengan lebih efisien. Serta menjadi tantangan untuk selalu beradaptasi dengan segala perubahan zaman yang sangat cepat. Plus menyingkirkan kompetisi dan menggantinya menjadi kolaborasi agar bisa memberikan dampak yang lebih besar untuk pelestarian lingkungan di Indonesia.

Penghargaan lingkungan Indonesia Green Awards ini telah diselenggarakan selama 14 tahun oleh La Tofi School of Social Responsibility. Untuk pertama kalinya IGA di tahun 2023 mengadakan penganugerahan dalam skala khusus, yaitu Jakarta Best Social Responsibility Awards 2023, sebagai penghargaan yang diberikan atas implementasi tanggung jawab sosial kepada perusahaan yang beroperasi dan berkantor pusat di Jakarta dengan mengangkat tema besar No Poverty, Net Zero Emission.

Chairman The La Tofi School of Responsibility, La Tofi, mengatakan, IGA 2023 ini merupakan apresiasi tahunan yang diselenggarakan bagi kepada perusahaan dengan komitmen dan juga tanggung jawab dalam berinovasi terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati, yang diimplementasikan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) secara berkelanjutan.

Jasa Marga didapuk sebagai pemenang karena selain terlibat pada program desa binaan Wijimulyo, secara berkelanjutan juga telah berkontribusi dalam memberikan bantuan pada kegiatan serupa dengan menjalankan program UMKM binaan di kawasan rest area. Itu dianggap sebagai konsistensi Jasa Marga dalam menjalankan program TJSL, khususnya dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar jalan tol, bisnis utama perseroan. (imam dzulkifli)