MADINAH, MM – Di sebuah sudut Masjid Nabawi, Madinah, pertemuan penting bagi Wakil Ketua DPRD Sulsel, Muzayyin Arif itu terjadi, Sabtu malam waktu Saudi. Syekh Abdul Muhsin Al Qashim, Imam Masjid Nabawi sejak 1997, menerimanya dengan baik atas fasilitas dari Kepala Humas Masjid Nabawi, Sultan Al Muthairi.
Muzayyin pun memanfaatkan kesempatan berharga itu. Pria kelahiran 24 April 1982 yang fasih berbahasa Arab itu pun menyampaikan perkembangan syiar islam khususnya pendidikan Alquran di Sulsel. Termasuk program tahfiz Alquran dan perhatian terhadap guru guru mengaji yang merupakan program pemerintah provinsi.
“Saya juga menyampaikan usulan-usulan untuk memperkuat hubungan kerja sama antara beliau dengan pemerintah dan masyarakat Sulawesi Selatan,” imbuh Muzayyin yang juga pembina Pesantren Darul Istiqamah.
Syekh Abdul Muhsin menyambut baik karena menurutnya peningkatan kualitas pendidikan Islam dan Alquran memang perlu kolaborasi. Ia bahkan bersedia memberi pelajaran jarak jauh untuk para guru mengaji di Sulsel, dari Masjid Nabawi.
“Masih ada beberapa hal lain yang merupakan hadiah atas silaturahim yang terjadi pada malam ini,” kunci pria asal Maros itu.
Baru-baru ini, Muzayyin menerima Anugerah Tokoh Peduli Gerakan TK/TP Alquran Nasional tahun 2022. DPP BKPRMI menilai Muzayyin berperan aktif dalam pengembangan taman-taman pendidikan Alquran di Sulsel.
Muzayyin yang berasal dari lingkungan pesantren dianggap mampu memaksimalkan posisi strategis sebagai pimpinan legislatif di tingkat provinsi. Peran Muzayyin salah satunya adalah membantu mendorong golnya program insentif untuk guru mengaji di Sulsel mulai tahun 2020. Hal tersebut, kata, Ketua BKPRMI Sulsel, Hasid Hasan Palogai, sudah cukup lama dinantikan.
Total ada 2.500 guru mengaji dari total 2.996 guru mengaji di Sulsel yang mendapat insentif saat itu. Totalnya mencapai Rp3 miliar. BKPRMI Sulsel merasa sangat terbantu dengan fasilitasi yang dilakukan Muzayyin kepada Pemprov Sulsel.
Muzayyin dan rombongan saat ini bersiap untuk melaksanakan ibadah umrah. Mereka memulai ziarahnya dari Madinah sebelum bergerak ke Makkah. (abr)
