Yusri, Putra Samangki-Maros Raih 4 Medali di PON XX Papua

Pengalungan medali Andi Yusri (kiri) di PON XX Papua. (FOTO: IST)

MAROS, MM – Bukan satu, bukan dua. Andi Yusri, putra asli Kabupaten Maros menyabet empat medali di PON XX Papua.

Atlet yang juga prajurit TNI berpangkat Serda itu meraih medali-medalinya lewat ekshibisi cabang olahraga modern pentathlon.

“Alhamdulillah, dua emas untuk kategori perorangan, perak dan perunggu di nomor mix putra-putri,” ucapnya, Rabu, 13 Oktober 2021.

Nomor-nomor yang dimenangkan Yusri sangat “ekstrem”. Olahraga yang benar-benar membutuhkan fisik ekstra. Yusri mendapat emas lomba Triathle, yakni berenang 200 meter, lanjut berlari 800 meter, kemudian menembak jarak 10 meter, sebanyak empat putaran.

Dia juga meraih emas lomba Laserun, berlari 800 meter dan menembak 10 meter, sebanyak empat putaran.

Di nomor mix, Yusri yang merupakan warga Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Maros itu mendapat perak lomba Mix Relay Laserun. Yaitu berlari 800 meter dan menembak 10 M, sebanyak empat putaran, masing-masing dua putaran.

Itu masih ditambah satu perunggu dari lomba Mix Relay Triathle. Berenang 200 meter, berlari 800 meter, dan menembak 10 meter, sebanyak empat putaran.

Yusri merupakan buah hati pasangan Hannani dan Patima. Dia lahir 12 Februari 1986. Tempat latihan rutinnya saat baru merancang impian jadi tentara dan atlet adalah rute pendakian Pattunuang Asue.

Yusri sudah malang-melintang di olahraga pentatlhon. Dia bahkan nyaris dikirim ke Olimpiade Tokyo 2020.

Keberhasilan di PON membuatnya terpilih masuk skuat Indonesia persiapan SEA Games dan Asian Games, tahun depan.

“Semoga saya bisa mengharumkan nama Kabupaten Maros di kancah internasional,” ucap alumni SMAN 4 Bantimurung itu.

Yusri sehari-hari adalah anggota TNI AD pada Kodam XIV Hasanuddin. Sebagai atlet, dia mengaku terus berlatih. Siang dan malam. Pola makan dan istirahat benar-benar dijaganya.

Ajang Seleksi

Cabor pentatlhon di PON XX Papua diikuti 34 atlet. Hasilnya untuk persiapan Asian Games 2022 Hangzhou.

Ketua Umum Pengurus Pusat Modern Pentathlon Indonesia (PP MPI), Anthony C Soenarjo, menuturkan, para atlet itu sekaligus diseleksi di PON. Makanya, peraih medali SEA Games tidak diperkenankan untuk tampil.

“Karena PON ini jadi bagian pembinaan kami untuk mempersiapkan atlet di Asian Games Hangzhou 2022,” katanya.

Modern Pentathlon Indonesia berdiri sejak 2014 dan kini menduduki peringkat 9 dari 10 peserta di Asian Games 2018. Di level SEA Games, Indonesia tampil sebagai juara umum dengan meraih 4 emas dari 6 medali emas yang diperebutkan.

Sayangnya, laga ekshibisi modern pentathlon yang idealnya mempertandingkan lima disiplin cabor (lari, renang, menembak, berkuda, dan anggar). Pada PON kali ini hanya memainkan tiga disiplin (lari, menembak, dan renang) lantaran level PON adalah regional.

“Selain itu, menggelar perlombaan anggar dan berkuda biayanya sangat besar. Untuk itu, yang wajib untuk memperlombakan lima disiplin cabor hanya kejuaraan multievent level Asian Games ke atas,” kata Glenn Clifton, technical delegate cabor modern pentathlon. (ast)