NEWS  

Lima Wanita Ikut Hapus Tato di Maros

Proses penghapusan tato pada salah seorang peserta. (FOTO: ASTY UTAMI/MM)

MAROS, MM – Puluhan peserta mengikuti hapus tato gratis yang diinisiasi Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (Mahtan) bekerja sama Kurir Langit Maros dan Pemerintah Kabupaten Maros. Kegiatan itu berlangsung di Baruga B Kantor Bupati, Minggu, 3 Oktober 2021.

Ketua Mahtan, Abdul Azis mengatakan, kegiatan ini digelar untuk mereka yang tidak mampu secara ekonomi dan ingin hijrah.

“Untuk hapus tato kan cukup mahal. Kami di sini menggunakan laser kulit seperti yang digunakan dokter spesialis, ” ungkap lelaki yang juga seorang dokter itu.

Ada 50 peserta yang mendaftar hari ini. “Akhwat (perempuan) ada lima orang,” imbuh Azis.

Peserta tak cuma berasal dari Maros. Ada juga dari Mamuju, Pinrang, Bulukumba, dan Takalar.

Beberapa hal yang harus dipenuhi oleh peserta di antaranya hasil pemeriksaan laboratorium, seperti gula darah, hepatitis, HIV. Khusus yang muslim ditambah setoran hapalan Surah Arrahman sebanyak 10 ayat.

Azis menjelaskan, menghapus tato bergantung dari ketebalan dan jenisnya. Untuk yang berwarna bisa lebih lama hilangnya, bahkan ada yang sampai 17 kali treatment (tindakan). Jarak antara treatment pertama dengan kedua berjarak dua pekan.

“Kita beri kesempatan dulu untuk penyembuhan. Bahkan kita beri juga obat-obatan,” tuturnya.

Azis menuturkan kegiatan serupa pertama kali digelar 2018. Sudah banyak daerah pihaknya datangi. Terjauh di Kendari. Pernah juga di Gorontalo.

Akbar, peserta yang berasal dari Bulukumba mengaku mendapat dorongan kuat untuk menghapus tatonya. Ini kali ketiga dia mengikuti program Mahtan.

“Pertama di Bulukumba, Pinrang, kemudian Maros,” ucapnya.

Akbar mengatakan, alasannya menghapus tato karena dirinya sering dipandang buruk oleh masyarakat. Dia mengaku memakai tato karena ikut tren. “Awal pasang tato ketika masih zaman ‘jahiliah’, tahun 2015. Biar terlihat keren,” ungkapnya.

Akbar merasa sangat terbantu dengan kegiatan yang dibuat Mahtan. “Karena untuk hapus tato itu mahal. Ada yang Rp250 ribu per sentimeter. Bahkan ada yang sampai Rp500 ribu. Tergantung ketebalan dan jenis tintanya,” pungkasnya. (ast)