Maros Diserbu Baliho Kandidat Pilpres, dari Kepak Sayap hingga Padamu Negeri

Baliho bergambar Puan Maharani di Jalan Dr Ratulangi, Maros. Dipotret Rabu, 11 Agustus 2021. (FOTO: ASTY UTAMI/MM)

MAROS, MM – Masih tiga tahun lagi menuju 2024. Namun sejumlah wajah politikus dari Jakarta sudah bisa dengan mudah ditatap di Kabupaten Maros. Mereka memajang senyum di baliho-baliho raksasa.

Rabu, 11 Agustus 2021, MataMaros.com menelusuri jalan, dari perbatasan Makassar-Maros hingga perbatasan Maros-Pangkep, serta dari arah Kota Turikale, ibu kota kabupaten, menuju Bantimurung dan seterusnya.

Baliho Ketua DPR RI, Puan Maharani, yang belakangan viral di media sosial, ternyata sudah ada juga di daerah ini. Jargonnya sama saja; Kepak Sayap Kebhinnekaan. Putri Megawati Soekarnoputri, ketua umum PDI Perjuangan itu memasang gambar dirinya yang mengenakan kebaya. Senyumnya tipis. Rambut pakai konde.

Baliho Puan berada di Jalan Dr Ratulangi. Samping perempatan lampu jalan, dekat toko Inti. Ada juga “Puan” dengan gambar lebih besar di perbatasan Makassar-Maros. Foto dan jargonnya sama.

Namun soal jumlah, Airlangga Hartarto masih menang. Wajah Ketua Umum Partai Golkar itu setidaknya terpajang pada empat baliho bando.

Baliho dengan wajah Airlangga Hartarto. (FOTO: ASTY UTAMI/MM)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI itu memperkenalkan tagline “Kerja untuk Indonesia”. Alamat akun media sosial Airlangga turut dicantumkan.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, juga sudah “tes air”. Dia menonjolkan nama sapaannya; Gus Muhaimin. Jargonnya mirip lirik lagu; Padamu Negeri Kami Berbakti.

Baru satu baliho Gus Muhaimin di Maros. Terpasang di pinggir jalan besar, Jl Jenderal Sudirman, lingkungan Tumalia.

Baliho Muhaimin Iskandar juga sudah mulai terpasang di Maros. (FOTO: ASTY UTAMI/MM)

Politikus lain yang juga sudah muncul fotonya adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kemunculannya bahkan terbilang paling awal, meskipun hanya “nebeng” pada gambar kader lokal Demokrat; Ketua Partai Demokrat Sulsel, Ni’Matullah dan Ketua Partai Demokrat Maros, Amirullah Nur Saenong.

Baliho pengurus Partai Demokrat provinsi dan kabupaten yang juga memajang foto Agus Harimurti Yudhoyono. (FOTO: ASTY UTAMI/MM)

Kemunculan tiba-tiba para politikus itu sudah jadi bahan perbincangan di Maros. Dari warung kopi hingga media sosial.

Tetapi itu sudah lebih dahulu ribut secara nasional. Seniman Sujiwo Tejo bahkan sudah meminta TNI mencabut baliho para politikus yang diyakini untuk kampanye Pilpres 2024. Katanya akan lebih bermanfaat jika balihonya dipakai pedagang kecil, misalnya dibuat tenda untuk warung soto lamongan.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto membantah pemasangan baliho kader banteng; Puan Maharani terkait Pilpres 2024.

“Ada enggak kampanye di situ? Kami tidak menyebutkan soal 2024,” ucapnya, dilansir Tempo.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menuturkan, pemasangan baliho politikus justru menimbulkan persepsi negatif di tengah masyarakat.

“Alih-alih mendapat simpati dan dukungan publik, yang ada malah cibiran, kan? Coba dicek, sejak munculnya baliho-baliho di pinggir jalan, orang bukannya respek, yang ada ya bully-an, kritik keras,” ucapnya.

Bambang berkilah pemasangan baliho tersebut sebagai bentuk kebangaan bahwa Puan merupakan perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI.

“Dari 23 ketua DPR RI, baru kali ini wanita. Kami banggalah. Ini harus dilaksanakan sungguh-sungguh, serentak,” tambahnya.

Kebanggaan yang terkesan terlambat diungkapkan. Sebab Puan sudah hampir dua tahun menjadi ketua DPR RI. Cucu Soekarno, presiden pertama RI itu, dilantik sebagai pimpinan dewan di Senayan pada 1 Oktober 2019. (*/ast)