NEWS  

Jangan Lewatkan, Ini Waktu Berdoa Paling Lama Rasulullah di Hari Arafah

Jemaah haji juga akan bergerak ke Padang Arafah hari ini untuk melaksanakan wukuf. (FOTO: HARAMAIN RECORD)

MAROS, MM – Ini adalah Hari Arafah. Hari kesembilan pada bulan Dzulhijjah. Hari yang ternyata sangat istimewa.

Dr Muzakkir M Arif dari Ponpes Darul Istiqamah menerjemahkan tulisan Muhammad As-Sulayyim mengenai kekhususan Hari Arafah.

Hari Arafah dia sebut sebagai hari impian besar, hari rahmat Allah yang menyeluruh, hari doa-doa dikabulkan, hari pembagian hadiah-hadiah Ilahiyah termahal, hari terbaik yang terbit padanya matahari.

“Pada hari ini, marilah kita bersungguh sungguh memanfaatkan setiap detiknya dengan amal ibadah dan kebaikan. Agar kita mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan semakin memperberat timbangan kebaikan kita di Akhirat nanti,” tulisnya.

Sulayyim mengingatkan, sungguh peluang-peluang kebaikan dalam hidup tidak terulang. Dia pun mengulang mengenai faedah berdoa di Hari Arafah. Sebaik-baik doa ada di hari ini, kutipnya dari banyak hadis.

Nabi Muhammad saw juga bersabda bahwa sebaik-baik zikir adalah “La ilaha illallah, wahdahu la syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syay ini qadir”.

Lalu, apa saja keistimewaan Hari Arafah lainnya?

1. Hari Arafah adalah hari pembebasan terbanyak dari api neraka.

2. Puasa pada Hari Arafah menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

3. Pada Hari Arafah, Rasulullah berdoa mulai masuk waktu Zuhur sampai terbenam matahari. Artinya, beliau bersungguh-sungguh berdoa selama lima jam lebih, padahal beliau sudah dijamin disucikan dari dosa-dosa.

“Tidakkah kita termotivasi untuk mengkhususkan waktu paling tidak dari Zuhur sampai Magrib untuk berdoa yang lama? Berdoa yang panjang? Sambil mengangkat kedua tangan menghadap kiblat?” tambah Sulayyim.

Kita banyak dosa.
Kita banyak lalai.
Kita banyak melampaui batas.
Kita banyak malas.
Kita banyak dusta.
Kita banyak durhaka.
Kita banyak kebutuhan.
Kita banyak problem.
Kita banyak kesulitan.
Kita banyak derita.
Tentang diri kita, maupun yang berkaitan dengan keluarga, masyarakat, dan umat Islam pada umumnya.

Saudaraku.
Saudariku.
Hari ini.
Kemuliaannya sangat besar dan sangat tinggi.
Waktunya sangat singkat.
Setiap detiknya lebih mahal dari emas, perak, intan, berlian, permata, yang termahal.

Karena itu.
Mari kita persiapkan rencana doa kita yang panjang.
Rencana curhat kita yang lama kepada Allah.
Tentang kebutuhan kita secara rinci.
Kesusahan kita secara detail.
Impian impian dan cita cita besar kita semuanya.
Persiapkan semua itu untuk kita sampaikan kepada Allah dalam munajat khusyuk yang panjang dan lama.
Persiapkan jiwa, raga, dan akal untuk pertemuan yang Agung itu dengan Allah.

Mulailah dengan mensucikan hati dari semua dosa, dengan tobat yang sungguh-sungguh.
Lanjutkan dengan mengharumkan hati dengan kesungguhan menghadap kepada Allah, merendah di hadapan Allah, memperbanyak istigfar.
Persiapkan hati dengan sangka baik kepada Allah, dengan kekuatan harapan dan optimisme dengan Allah.

Setelah itu, bersungguh-sungguhlah berdoa, mengadu dan memohon kepada-Nya dalam waktu yang lama.
Tampakkan khusyuk.
Tampakkan rasa lemah dan rasa butuh kepada-Nya.

Pancarkanlah air mata yang banyak di hadapan-Nya.
Mintalah kepada-Nya semua yang kita inginkan, semua yang kita harapkan.

Kalau semua ini kita amalkan.
Yakinlah dan bergembiralah.
Inilah hari terbaik kita dalam hidup ini.
Dengan rahmat Allah yang akan selalu bersama kita sepanjang hayat.
Dengan kebaikan Allah dan bantuan-Nya kepada kita pada setiap sudut hati, diri, dan hidup kita.

Ingat untuk mendoakan kedua orang tua kita, rumah tangga kita, kerabat kita, keluarga besar kita, semua umat Islam yang hidup maupun yang sudah wafat.

Setiap muslim dan muslimah di seluruh dunia pada hari ini sangat butuh pada doa dari hati yang jujur.

Semoga Allah senantiasa menambahkan hidayah-Nya, tuntunannya, kemudahan-Nya, kasih sayang-Nya kepada kita semua dan kepada semua orang yang kita cintai karena Allah. Amin. (*/fik)