Diminta Ikhlas Turunkan Baliho Berlogo Golkar, Sahiruddin: Perlihatkan Surat Resminya!

Bakal calon bupati Maros, Sahiruddin menggelar konferensi pers di kediaman mertuanya, Selasa, 30 Juni 2020. (FOTO: MATAMAROS.COM)

MAROS, MM – Meski sudah menyatakan usungannya ke pasangan Tajerimin-Havid Fasha, Golkar masih diinginkan kandidat lain. Hingga kini Sahiruddin masih optimistis bisa mengantongi rekomendasi partai berlambang beringin tersebut.

Sikap itu terbukti dengan makin banyaknya tersebar baliho pasangan Sahiruddin-Nuraeni Wahid. Ada potret Ketua Umum DPP Partai Golkar di latarnya.

Ketua DPD II Maros, Andi Patarai Amir pun meresponsnya. Ia menyebut atribut tersebut ramai beredar sejak tiga hari lalu.

“Saya berharap kepada sahabat saya, itu (atribut) diturunkan. Saya tidak mau ada perpecahan. Saya mau bujuk beliau (Sahiruddin) untuk menurunkan,” katanya saat konferensi pers, Selasa, 30 Juni 2020.

Ia mengatakan, masyarakat juga pada akhirnya akan tahu siapa yang diusung Golkar. “Saya berharap H Sahiruddin legowo untuk menurunkan,” imbuhnya.

Andi Aso, sapaan karib Patarai, menambahkan, surat rekomendasi pasangan Tajerimin-Havid Fasha tak lama lagi diterbitkan. “Sisa ada administrasi yang perlu diselesaikan. Saya tinggal tunggu DPP,” ujarnya.

Di tempat lain, Sahiruddin juga menggelar konferensi pers. Tepatnya di rumah mertuanya, Abdul Malik yang berlokasi di sekitaran Masjid Al Markaz Al Islami.

Sahiruddin mengungkapkan, pihaknya juga sudah berkunjung ke DPP Golkar, Selasa, 16 Juni lalu. Ia bertemu langsung dengan Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia.

“Kami meminta izin terkait atribut logo Golkar dan Pak Ketum sendiri. Beliau (Doli) sampaikan, silakan pasang,” ungkapnya.

Ia mengatakan, Golkar menjadi partai pemenang di Maros, tak lepas dari upaya keluarga besarnya yang lebih dikenal dengan Kuala Mas. Itu dibuktikan dengan bertambahnya perolehan kursi Golkar dari 4 menjadi 7 pada Pileg 2019.

“Saya punya hak. Di mana keadilan buat saya yang memperjuangkan Golkar sehingga bisa jadi pemenang,” ujarnya.

Terkait permintaan untuk menurunkan atributnya, ia meminta surat rekomendasi calon yang diusung bisa diperlihatkan. “Silakan perlihatkan kepada kami. Kalau memang final, tentu ada surat resmi,” katanya.

Sahir mengaku baru akan legawa jika surat rekomendasi resminya sudah ada. “Tentu kami ikhlas. Inilah pertarungan. Tetapi sebelum ada surat resmi, semua masih punya peluang,” tuturnya. (kar)